![]() |
http://www.pinterest.com/pin/233553930649445895 |
Tantangan bagi para orangtua adalah bagaimana membantu remaja mereka mengatasi rasa marah itu dengan cara yang lebih konstruktif :
1. Atasi Kemarahan Anda Sendiri
Anda tidak dapat membantu anak remaja Anda jika Anda kehilangan kesabaran juga. Sesulit apapun masalahnya, Anda harus tetap tenang tidak peduli seberapa besar anak Anda memprovokasi. Jika Anda atau anggota keluarga lain terbiasa berteriak, saling memukul, atau melempar sesuatu, remaja Anda secara alami akan berasumsi bahwa ini adalah cara yang tepat untuk mengekspresikan kemarahannya juga.
2. Alihkan Pada Hal Yang Positif
Bantu remaja Anda menemukan cara yang sehat untuk mengurangi kemarahan. Temukan apa yang menjadi hobinya, kemudian arahkan untuk menekuninya. Selain itu bisa juga dengan olahraga, bahkan hanya memukul bantal dapat membantu meredakan ketegangan dan kemarahan mereka. Banyak remaja juga menggunakan seni atau kegiatan kreatif lain mengekspresikan kemarahan mereka. Bermain musik, menari, menulis, atau hanya sekedar mendengarkan musik juga dapat membantu.
3. Pahami Tandanya
Pahamilah tanda-tanda ketika dia mulai marah. Apakah anak remaja Anda merasa pusing sebelum meledak marah? Atau apakah kegiatan tertentu di sekolah selalu memicu kemarahan? Ketika remaja dapat mengidentifikasi tanda-tanda peringatan bahwa darah mereka mulai mendidih, memungkinkan mereka untuk mengambil langkah-langkah untuk meredakan kemarahan sebelum di luar kendali.
4. Temukan Penyebabnya
Temukan apa yang menjadi penyebab kemarahannya. Apakah anak remaja Anda sedih atau depresi? Contohnya, apakah anak remaja Anda merasa tidak terpenuhi kebutuhannya karena temannya memiliki hal-hal yang anak Anda tidak miliki? Apakah remaja Anda hanya perlu seseorang untuk mendengarkan dia tanpa menghakiminya?
5. Tetapkan Aturan dan Konsekuensi
Pada saat Anda dan anak Anda tenang, jelaskan bahwa tidak ada yang salah dengan perasaan marah, tetapi ada cara yang tidak dapat diterima untuk mengungkapkan hal itu. Jika anak remaja Anda marah misalnya, dia harus menghadapi konsekuensi hilangnya hak atau bahkan mungkin berurusan dengan hukum. Remaja perlu aturan yang lebih ketat dari sebelumnya.
6. Berikan Ruang
Ketika remaja Anda marah, biarkan dia untuk pergi ke tempat di mana dia merasa aman untuk mendinginkan perasaannya. Jangan mengikutinya dan jangan dulu menyuruh dia meminta maaf pada Anda atau memintanya memberi penjelasan saat dia masih marah; ini hanya akan memperpanjang atau meningkatkan kemarahannya, atau bahkan mungkin memicu respon fisik.
Demikian tips mengatasi kemarahan pada anak remaja Anda. Semoga Anda tidak perlu menghadapinya.
Demikian tips mengatasi kemarahan pada anak remaja Anda. Semoga Anda tidak perlu menghadapinya.
No comments:
Post a Comment
Ruang Komentar